Text
Dampak Pengawet Nitrit pada Daging Olahan Sosis Terhadap Kesehatan Manusia
Sosis berasal dari bahasa latin “Salsus” yang berarti diasinkan atau diawetkan. Zaman dahulu, dimana mesin pendingin belum ditemukan untuk mengawetkan daging, maka pembuatan sosis menjadi salah satu alternatif. Sedangkan natrium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Menurut beberapa ahli kimia nitrit yang masuk ke dalam tubuh melalui bahan pengawet makanan akan bereaksi dengan amino dalam reaksi yang sangat lambat membentuk berbagai jenis nitrosamin yang kebanyakan bersifat karsinogenik kuat. Hasil penelitian Magee dan Barnes (1954) menunjukkan bahwa nitrosodimetilamin merupakan senyawa racun bagi hati yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hati pada beberapa spesies hewan termasuk manusia.
Penggunaan pengawet pada pengolahan daging sosis dinilai sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan distribusi produk-produk daging. Natrium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktorfaktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri makanan kaleng penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat menyebabkan warna daging olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar sehingga produk olahan daging tersebut disukai oleh konsumen. Namun, apabila makanan olahan sosis terdapat pengawet nitrit, dan jika dikonsumsi secara terus menerus dapat merusak tubuh.
Buku ini terdiri dari 5 Bab. Pada Bab 1 pendahuluan, penulis memaparkan mengenai defines sosis dan proses pembuatan sosis. Pada Bab 2 hingga 5 penulis memaparkan mengenai Natrium Nitrit, sifat dari bakteri Clostridium botulinum, pembahasan, serta kesimpulan dan saran.
1250FR305 | 641.5 PUL d | Perpustakaan STIKes Muhammadiyah Ciamis (D-III Farmasi 305) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain